Sebenarnya, makan dengan porsi besar bukanlah masalahnya. Tapi, seberapa
tinggi jumlah kalori yang terkandung dalam makanan tersebut. Misalnya,
satu potong kue cokelat bisa saja mengandung kalori lebih banyak
dibandingkan satu mangkok besar salad sayuran dengan dressing balsamic
vinegar.
Hal yang harus Anda perhatikan adalah, setiap makanan
memiliki jumlah kalori tertentu pada volume konsumsi tertentu yang
disebut kepadatan energi. Berbagai jenis hidangan penutup seperti
pudding, cokelat, satu scoop es krim atau es buah cenderung memiliki
kepadatan energi yang tinggi. Artinya, meski dikonsumsi dalam jumlah
kecil, sebenarnya makanan tersebut memiliki jumlah kalori yang besar.
Sementara
jenis makanan seperti sayur dan buah termasuk makanan dengan kepadatan
energi rendah. Hal ini berarti, makanan tersebut berjumlah banyak atau
berukuran besar, tapi memiliki kalori yang rendah. Sehingga untuk
mencukupi kebutuhan energi, perlu dikonsumsi dalam porsi besar. Itulah
sebabnya, sayur, buah dan produk gandum utuh sangat disarankan untuk
berdiet karena Anda bisa mengatasi rasa lapar dengan makan banyak, tapi
tetap bisa mengontrol berat badan.
Bagaimana membedakan makanan dengan kepadatan energi tinggi dan rendah?
Anda
bisa mengetahuinya dengan membaca informasi nilai gizi yang biasanya
terdapat pada kemasan produk. Mulai dengan membandingkan besar takaran
saji dalam ukuran gram dan jumlah kalori.
* Jika kalori lebih rendah daripada berat takaran saji (gram), itu berarti makanan tersebut memiliki kepadatan energi rendah.
*
Jika jumlah kalori sama, atau dua kali lebih banyak dari takaran saji,
berarti Anda harus mengontrol konsumsinya dan memerhatikan besar porsi.
* Jika jumlah kalori tiga kali lebih banyak dari takaran saji, sebaiknya Anda mengurungkan niat untuk memakannya.
Kenapa memerhatikan kepadatan energi pada makanan sangat penting?
Ahli
Diet Julie Upton menjelaskan, makanan dengan kepadatan energi tinggi
tidak hanya mengandung banyak kalori. Beberapa penelitian menunjukkan,
makanan padat energi tinggi juga tinggi kandungan lemak jenuh dan lemak
trans. Makanan jenis ini juga mengandung sangat sedikit serat.
Studi
lain yang dilakukan para peneliti dari Penn State University menemukan,
wanita yang hanya mengonsumsi makanan dengan tingkat kepadatan energi
rendah selama enam tahun, berat badannya hanya bertambah 2,7 kg.
Sementara wanita yang mengonsumsi makanan padat energi tinggi, menambah
berat badannya hingga 6,35 kg dalam enam tahun.
Maka dari itu,
sangat penting membaca terlebih dulu informasi nilai gizi pada kemasan
makanan sebelum Anda mengonsumsinya. Dikutip dari Health, berikut ini
beberapa contoh makanan dengan kepadatan energi tinggi/rendah.
Kepadatan energi rendah:
- Buah dan sayur
- Sup kaldu ayam
- Beras merah, oatmeal, roti dan pasta dari gandum utuh
- Makanan mengandung banyak air
Kepadatan energi tinggi:
- Kraker, biskuit, cookie
- Minyak sayur
- Gorengan
- Makanan manis dan hidangan penutup (es krim, pudding krim, cake cokelat).
No comments:
Post a Comment